Di setiap acara pembagian buku
raport, sering kita temui beberapa ekspresi dari orang tua murid. Selalu ada
pertanyaan, bagaimana hasil raport anaknya? Beberapa orang tua dapat tersenyum bangga melihat nilai-nilai
yang bagus tertera di raport putra putrinya. Tapi barangkali ada sebagian orang
tua yang agak kecewa dengan nilai yang telah diperoleh anaknya. Kecewa karena
ternyata nilainya tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh orang tua. Mengapa
harus kecewa? Kita sebagai orang tua seharusnya bisa lebih bijak, bahwa
kemampuan setiap anak berbeda. Mungkin anak kita agak kurang di bidang
akademiknya, belum tentu dia tidak mempunyai kemampuan apa-apa.
Pernahkah kita tahu, jika
kemampuan setiap orang berbeda, ada yang lebih menonjol secara Intelligence
Quontient (IQ) ada juga yang menonjol di Emotional Quotient (EQ). Karena otak
manusia terdiri dari otak kiri dan otak kanan yang masing-masing mempunyai
fungsi yang berbeda.
Menurut hasil penelitian Roger
Sperry pada tahun 1960, fungsi otak pada manusia akan membentuk sifat,
karakteristik dan kemampuan yang berbeda dari setiap orang. Seperti otak kiri
yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta
dianggap sebagai pusat matematika. Sedangkan otak kanan adalah otak yang
berhubungan dengan sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta
pengendalian emosi, kemampuan intuitif yang diwujudkan dengan kemampuan dalam
hal menyanyi, menari, melukis dan segala hal yang berhubungan dengan
kreatifitas.
Rata-rata orang mengandalkan
aktivitas otak kirinya karena itu merupakan hasil dari pendidikan yang di dapat
dari sekolah. Sedangkan fungsi dari otak kanannya kurang terasah dengan baik.
Maka tidak heran, bila kita temukan ada anak yang pandai disekolahnya tapi
tidak pandai bergaul dengan teman-temannya. Atau ada beberapa anak yang mudah
bergaul tapi kurang di dalam nilai akademiknya. Sebagai orang tua, kita tentu
berharap agar anak kita sempurna, seimbang kemampuan otak kanan dan otak
kirinya. Tapi anak juga manusia, yang tidak selalu sempurna.
Jadi alangkah lebih
bijaksananya, apabila orang tua tidak terus menerus memaksakan anaknya untuk
selalu pandai di bidang akademiknya. Mungkin anak kita lebih menonjol di bidang
yang lain, seperti di bidang seni atau olah raga. Dengan mengetahui bakat yang
tersimpan di diri anak, kita orang tuanya bisa terus memberi semangat dan
menstimulus bakat anak itu untuk terus bisa berkembang. Dengan terus mengasah
bakat anak, kita juga bisa mengantarkan anak untuk bisa lebih berguna di masa
depannya kelak. Banyak orang yang bisa bertahan hidup atau mempunyai
penghasilan dari bakat yang dimilikinya.
Contohnya saja, Stefi Siera
Ngangi yang memiliki hobi menari ballet. Ketika dia memasuki usia dewasa dan
lulus dari SMA, mempunyai cita-cita meneruskan bersekolah ke luar negeri. Namun
orang tuanya keberatan mengenai soal biaya, mereka akhirnya mengijinkan anaknya
untuk bersekolah di luar negeri dengan syarat Stefi bisa mandiri membiayai
sekolahnya. Kemudian Stefi yang memiliki hobi dan bakat menari balet, membuka
sekolah di bidang seni balet yaitu Stefie’s House of Creativity yang ada di
Kota Bekasi. Akhirnya Stefi bisa bersekolah ke luar negeri dengan biaya yang
diperolehnya dengan usahanya sendiri.
Lain lagi dengan Indari Mastuti,
yang memiliki hobi menulis. Founder Sekolah Perempuan, Komunitas IIDN dan Komunitas IIDB ini, di usianya yang masih sangat muda, sudah
mendapatkan penghasilan dari hobi menulisnya. Dimana artikel pertamanya tembus
di media cetak ketika masih belajar di bangku SMA . Dan saat ini Indari telah
menelurkan puluhan buku dan ratusan artikel di berbagai media cetak.
Indari Mastuti banyak meraih penghargaan dari hasil kerja kerasnya. Penghargaan yang pernah diperolehnya yaitu Perempuan Inspiratif Nova (2010), Perempuan Inspiratif Indonesia Majalah Kartini (2012) Juara 3 Kartini Awards (2012), Juara 1 Sekar Womenpreneur (2012) dan masih banyak lagi.
Dari berbagai contoh tersebut,
kita bisa menilai jika bakat dan hobi yang dimiliki seorang anak bisa sangat
bermanfaat bagi masa depan anak kita kelak. Bukan hanya dari sisi akademik saja
yang kita harus perhatikan, tapi dari sisi bakat anak, jika kita terus
kembangkan akan bisa sangat berguna untuk masa depan anak kita.
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^