Rambu-rambu Yang Harus Diperhatikan Ketika Memberikan Gawai Pada Anak. Saat ini perkembangan teknologi informasi khususnya bidang telekomunikasi sudah semakin berkembang. Contohnya telepon genggam, yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana berkomunikasi saja, namun sudah terhubung dengan berbagai macam aplikasi yang menggunakan internet.
Tidak hanya orang dewasa yang menggunakannya, anak-anak pun kini sudah tidak asing lagi dengan cara pengunaan telepon genggam atau gawai. Barangkali dalam pemakaiannya saja, ada perbedaan. Pada umumnya, anak-anak menggunakan gawai untuk bermain game.
Tidak terkecuali dengan anak saya. Karena melihat teman-temannya bermain game dengan gawainya masing-masing, anak saya juga ingin memiliki telepon genggam. Untuk kakak, saya sudah belikan. Alasannya, handphone bagi anak SMP terkadang diperlukan, untuk bertukar informasi seputar masalah tugas di sekolah. Namun, saya masih harus terus berdoa. (Ya, Allah, semoga kakak nggak macem-macem ngegunain hapenya.) aamiin ^_^
Sedangkan untuk anak lelaki saya yang baru 4 SD, sebenarnya penggunaan gawai belum begitu diperlukan. Namun, anak tetangga kalau main ke rumah, lebih sering membawa gawai. Mereka senang dengan permainan Minecraft. Barangkali ada yang belum familiar dengan game ini?
Minecraft adalah permainan yang merancang bangunan dari balok-balok seperti lego. Permainan ini bisa dimainkan secara perorangan, atau secara berkelompok. Dengan sistem share, anak yang satu bisa memainkan tokoh buatannya sendiri, dengan tokoh yang dibuat oleh temannya. Jadi mereka berinteraksi dalam memainkannya. Dan itu harus dilakukan melalui gawai masing-masing.
Hal inilah yang membuat anak bungsu saya ingin memiliki gawai. Sebenarnya kami selaku orangtua masih ragu, pada dampak yang akan ditimbulkan, jika anak kecil menggunakan gadget. Memang, sih, ada beberapa kemudahan yang bisa didapatkan ketika menggunakan handphone sebagai sisi positifnya. Namun, kita juga perlu mewaspadai adanya dampak negatif yang akan terjadi.
Dampak negatif yang perlu dikhawatirkan adalah, munculnya konten berbahaya seperti pornografi dan kekerasan. Dikhawatirkan anak bisa menjadi kecanduan, dan susah bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya. Asyik sendiri dengan dunianya. Selain itu, juga bisa mempengaruhi perkembangan motoriknya, serta masih banyak dampak negatif lainnya.
Tapi, yah, namanya anak, kalo nggak diturutin, reaksinya reweel terus. Bosen dengan rengekannya, akhirnya saya mengabulkan permintaannya untuk memiliki handphone. Tapiiii, dengan berbagai macam persyaratan. Hal ini perlu kami ambil untuk meminimalisir dampak buruk penggunaan gawai pada anak.
Anak lelaki saya itu, akhirnya mau mengikuti persyaratan yang kami ajukan. Dalam pelaksanaannya, sang kakak akan ikut mengawasi. (Untuk hal yang satu ini, kakak sangat senang sekali membantu...hehehe...)
Ketika ditanya, gawai apa yang ade ingin miliki, dia agak bingung. Tapi kemudian ade bilang, dia ingin memiliki gawai seperti yang digunakan oleh salah satu temannya. Tetangga kami yang tinggal di ujung jalan, membelikan anaknya tablet bermerk Lenovo. Maka, saya dan suami pun melihat-lihat daftar harga lenovo yang disesuaikan dengan keuangan kami.
Selain yang sesuai dengan keuangan, kami pun mencari gawai yang disesuaikan dengan umur anak. Karena anak-anak biasanya tidak memerlukan spec yang besar atau aplikasi begitu yang lengkap. Jadi semua memang perlu dipertimbangkan dengan baik-baik.
Oh, iya, mau tahu, apa saja persyaratan yang saya ajukan pada anak apabila dia mau memiliki gawai? Berikut ini rambu-rambu yang harus diperhatikan ketika memberikan gawai pada anak :
Pertama, memberlakukan aturan penggunaan. Diperlukan kesepakatan antara orangtua dan anak mengenai waktu pemakaian. Contohnya, kapan waktu boleh menggunakan gawai, waktu tidak boleh memakai gawai, dan lamanya penggunaan gawai.
Kedua, memberikan pemahaman yang berulang-ulang. Orangtua perlu mengingatkan akan bahayanya konten yang negatif. Diharapkan anak akan memiliki pemahaman yang benar dan akan menghindari bila tanpa sengaja ada konten kekerasan atau pornografi.
Saya dan suami juga berulangkali mengingatkan agar mata anak tidak terlalu dekat dengan gawai. Selain itu, kami melarang anak-anak bermain di dalam kamar, suara gawai dilarang dimatikan dan permainan yang diakses harus melalui ijin orangtua terlebih dahulu.
Ketiga, berusaha meningkatkan terus bonding antara orangtua dan anak. Apabila ikatan kasih sayang antara orangtua dan anak terjaga dengan baik, diharapkan anak akan bisa terbuka kepada orangtuanya. Mau membicarakan masalah yang mereka hadapi dengan orangtua.
Bagaimanapun dalam pelaksanaannya memang, dibutuhkan kerja sama yang baik antara kedua belah pihak. Baik dari pihak anak maupun dari pihak orangtua. Perlu bersikap bijak pada penggunaan teknologi, gadget khususnya. Dan itu lebih baik daripada sekedar anti atau melarang anak bermain gawai dengan tanpa alasan.
Karena pada dasarnya teknologi akan sangat membantu kegiatan kita sehari-hari jika digunakan secara bijak.
Nah, teman-teman juga memiliki pengalaman yang sama? Apakah memiliki rambu-rambu yang harus diperhatikan ketika memberikan gawai pada anak?
Sharing, yuk!
Salam takzim
50 Comments
Kami belum memberikan, itu diberi ponakan saat dia ultah
ReplyDeleteminta dibikinin IG, aku pasang di hpki, jd bisa sekalian kontrol
Kalau anak saya, bukan untuk sosmed Mbak, dia lebih ke game.
DeleteHarapannaya semoga anak2 yang diberi kepercayaan sama ortunya ga disalahgunain terkait gawai ini ya Mba. Orangtua juga kudu memperhatikan juga. Kita memang dituntut untuk jadi orang tua yang serba cerdas dan tanggap.
ReplyDeleteBetul Mbak, orangtua memang harus tanggap dan cerdas untuk mengawasi penggunaan gawai oleh anak-anaknya.
DeleteBaru tau klo istilah hp itu gawai :D drtd mikir2 pas baca judul, gawai apa sih :D
ReplyDeleteGawai itu, lebih terkenal dengan nama gadget Mbak :)bahasa Indonesianya gawai
DeleteKhawatir deh kalau anakku nonton yutup. Channel anak-anak tapi isinya menjurus dewasa gitu. Judulnya pakai karakter kartun yang terkenal misal: Elsa, Spiderman, dll. Menit-menit awal videonya masih bener eh kok ya belakangnya jadi makin aneh.
ReplyDeleteNah ituuu..yang paling saya takutin Mbak. Biasanya konten-konten negatif disimpan di tempat yang terselubung. Kasian anak-anak kita :(
DeleteAnakku udah gede,seringnya sih dr dulu ngingetin juga.
ReplyDeleteTapi beneran ya Teteh, apalagi anak2 kalo masih kecil tetep ortu yang harus waspada membimbing dan mengawasi.
Semoga yaa kita bisa menggunakan teknologi secara bijak..
Wah, Teh Nchie mah udah tenang ya...anaknya udah gede. Pasti udah lebih tau, mana yang baik dan mana yang buruk.
Deleteanak aku sudah main gawai sih. tapi gg ada sim cardnya
ReplyDeleteheheh
mmg kud hati2 ngasih gawai ke anak, jgn sampai disalahgunakan
Saya juga gak kasih sim cardnya Mbak. Tapi dia pake wifi di rumah..hihhih sama aja ya...
DeleteSaya jadi perlu ekstra mengawasinya Mbak.
aku lagi mikir gawai itu apa mba hihihihi XD Aku sebisa mungkin mengalihkan perhatian Raya dari gadget, tapi disaat2 tertentu dikasih biar aku fokus ((kayak lagi nyetir)) tapi tetep karena di hp ku ngga ada permainan macam2 Raya paling liat2 foto & lagu2 anak yg ada aja :D
ReplyDeleteNah, mending liat-liat foto dan lagu anak-anak aja ya...lebih aman :)
DeleteIsh, Ish, Ish,.. Kok sama ya, anak saya juga keranjingan main minecraft, sampe bikin gedung dan rumah, miara kambing, kucing anjing yang bentuknya kotak-kotak, mirip baju kampanye.
ReplyDeleteBerhubung anak saya belum dibelikan gadget, akhirnya hape emaknya yang jadi korban, xixixi...
BTW, saya baru tau ada istilah gawai, terangkanlah mba..
Waah...anak kita sama ternyata,ya... :)
DeleteNah itu, Mas Hendra, selama belum dibelikan, ya pakai punya emaknya. Kadang jadi rebutan hihihi..
Gawai, kita lebih mengenalnya sebagai gadget, Mas. Bahasa Indonesianya gawai.
Iya mba, saya bbman istri di rumah agak sulit, karena dipegang anak saya, hehehe. Paling langsung telepon.
DeleteOh saya taunya gadget aja, ketinggalan banget ya informasinya
Aku termasuk jarang kasi anak gadget mbak, soalnya klo udah dipinjemin pasti deh mereka gak mau berhenti. Jd kualihan ke yg lain biasanya, drpd ribut diminta lagi gak mau hehe...
ReplyDeleteNah itu Mbak, mereka kadang susah diberhentiin. Makanya perlu dibatasi waktunya.
DeleteYeay dapat diksi baru gawai.
ReplyDeleteBetul Mba, emang harus hati-hati sekali karena ada dampak megatif yang mengancam anak-anak.
Betul Mbak Ety, kasian kalau anak-anak kena dampak negatifnya.
DeleteSepakat Mbak. Tapi kadang aturan dilanggar juga. Kudu ekstra sabar ngadepinnya ya
ReplyDeleteKudu ekstra sabaar Mbak...supaya anak-anak gak tercemar hehehe
DeleteSepakat mba perlunya peranan ortu untuk memberikan gawai kepada anak, apabila tidak memberikan berikan alasan yang make sense dan membatasi memang perlu agar anak tidak kecanduan :)
ReplyDeleteSaya paling takut, kalau sampai anak jadi kecanduan, Mbak. Jadi memang harus dibuat peraturan.
DeleteHarus konsisten ya, Mbak. Supaya generasi muda Indonesia tetap baik :-D
ReplyDeleteBetul Mas, dan untuk konsisten itu, memang PR terberat untuk orang tua :)
Deletewah aku mungkin baru ngasih anak2 sma ya karena ponsel baru booming saat anakku sma. mungkin anakku kelak saat punya anak harus lebih hati2 karena sdh pasti banyak ponsel yang canggih lagi
ReplyDeleteWah..Mbak Tira beruntung.Masa kecil anak-anaknya aman dari penyalahgunaan gawai ya..
DeleteBagaimana caranya memanaj anak agar tidak terus menerus main gadget dan laptop ya?
ReplyDeletethank
Beri batasan waktu Mas. Kapan anak-anak boleh main gadget, dan kapan mereka gak boleh main gadget. Sebaiknya waktu permainan juga dibatasi. Untuk anak-anak, tidak lebih dari 1-2 jam perharinya. Orangtua yang konsisten yang paling penting Mas.
Deletemungkin dipinjemin aja dulu ke anak biar ga gaptek juga...., jadi dia tahu itu punya bunda... dan ada waktu buat minjemin.. gak sepenuhnya punya dia....
ReplyDeletekalo belikan tunggu waktu yg tepat..dan tentunya ada kesepakatan..
Setuju Mbak, perlu ada kesepakatan :)
DeleteSama kayak adik saya Mbak, masih kelas 1 SD minta dibelikan hape. Tapi sampe sekarang pun nggak dituruti :D
ReplyDeleteKalau bisa, jangan dulu Mbak. Soalnya susah juga, kalau udah kecanduan :)
DeleteOalah aku malah baru tau apa itu gawai abis membaca postingan ini mb jurul hihi
ReplyDeleteHehehe..Iya Nita :)
DeleteIni PR banget emang. Antara mau dikasih atau nggak. Mencari-cari batasan yg sesuai, dll buat pertimbangan. Soalnya keponakan dan sepup saya banyak yg jd korban gawai nih :(
ReplyDeleteIya Alma...sedih banget kalo liat anak yang jadi korban gawai. :(
DeleteHahaha udah beda jaman yaa mbaa
ReplyDeletedulu anak cukup main diluar rumah udah senang main yang tradisional tradisional gitu. Tapi masuk era digital, anak tanpa gadget malah rewel.
Tapi ada bagusnya juga kalau gadget itu digunakan media pembelajaran, adek ponakan yang sering lihat video lagu anak cepet banget hafalnya.
Karena pada dasarnya usia anak kecil itu katanya usia yang lagi cepet banget inget sesuatu, pun juga dengan mainan.. pertama kali mungkin masih minta di ajari download ini itu. lama lama udah bisa sendiri dan kadang malah bisa lebih jago.
Emang tetep harus di awasi, dan setuju soal penggunaan waktu main gadget. Tetep harus ada aturannya ^^
Memamg ada positif dan negatifnya gawai untuk anak-anak ...
DeleteKita memang dituntut harus bijak menggunakan gawai ya, Mbak.
jangankan sm anak2 ya, gawai buat orang dewasa saja bisa jadi kecanduan menggunakan di mana saja kapan saja. Jadi anak2 memang harus ada pengawasan dari ortu
ReplyDeleteBetul Mbak, orang dewasa juga bisa kecanduan ya.
DeleteIya harus banyaka diawasi dan konsisten dgn rambu2 yg tlh ditetapkan :)
ReplyDeleteSupaya anak gak terkena dampak negatifnya ya, Mbak :)
DeleteAnakku belum boleh pakai gawai kecuali si sulung yang jauh di seberang. Belum butuh sih soalnya masih suka minjam punya kami, orang tuanya.
ReplyDeleteSetuju Mbak, kalo belum butuh, lebih baik gak dikasih dulu.
DeleteSaya kok belum berani memberikan Gawai pada anak saya ya Mbak Nurul, saya takut ada Efek yang di timbulkan dari Radiasi dari HP....
ReplyDeleteRadiasi dari HP memang salah satu dampak negatif yang saya takutkan. Makanya saya harus punya rambu-rambu dalam penggunaannya.
DeletePenting banget ini ya mbak. Anak saya juga suka pake gadget..walaupun memang untuk belajar sih..
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^