Kota Bandung terkenal dengan berbagai tempat wisatanya. Mulai dari Bandung bagian selatan hingga Bandung bagian utara, tersebar beberapa tempat wisata yang terkenal hingga ke mancanegara. Dan kini, untuk menambah destinasi para traveller, telah hadir satu lagi tempat wisata yang ada di kota Bandung bagian utara.
Tepatnya di daerah Cikole - Lembang, telah dibuka Wisata Hutan Pinus. Tempat tujuan rekreasi ini, berada tepat di pinggir Jalan Raya Tangkuban Parahu. Karena berada di pinggir jalan utama, maka wisatawan yang hendak berkunjung ke tempat ini, tidak akan kesulitan untuk menemukannya. Lalu, apa saja yang dapat dinikmati di kawasan hutan pinus ini?
Seperti namanya, para wisatawan yang berkunjung akan lebih banyak beraktivitas di bawah pohon-pohon pinus. Karena masih terbilang baru, sarana dan prasarana yang ada di sana, terbilang masih sederhana. Belum selengkap tempat wisata yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, biaya yang dikeluarkan pun relatif terjangkau.
Untuk tiket masuk, pengunjung hanya cukup merogoh Rp. 5.000,-/ perorang. Sedangkan biaya parkir untuk kendaraan roda empat sebesar Rp. 5.000,- dan untuk kendaraan roda dua, sebesar Rp. 3000,-. Cukup terjangkau, bukan?
Liburan yang murah, namun bisa melepas penat dan stress, deh!
Wisata Hutan Pinus |
Selain udaranya yang sejuk dan harum khas pohon pinus, orang-orang yang berwisata di sana, juga bisa menikmati alam sekitar dengan bergelantung menggunakan hammock. Diantara pohon-pohon yang menjulang tinggi tersebut, terpasang beberapa hammock yang terbuat dari jaring untuk memanjakan para pengunjung.
Tali hammock ini memang cukup kuat. Tapi sebaiknya ketika menggunakan hammock, perhatikan beban yang akan menumpunya. Maksud saya, jangan sampai terlalu banyak orang yang bersama-sama menaikinya. Bukan apa-apa, kebetulan sekali ketika saya berada di sana, ada pengunjung yang terjatuh.
Saya lihat ada sepasang suami istri dengan satu anak berusia kurang lebih 10 tahun, naik bersama-sama di atas hammock. Tiba-tiba tali yang diikatkan pada batang pohon pinus itu terlepas. Ya, terlepas bukan putus. Akibatnya mereka jatuh bersama. Meskipun jatuh dari jarak kurang lebih setengah meter, tapi tetap saja sang ayah terlihat kesakitan sambil memegang kepalanya. :(
Oleh karena itu, di mana pun, kapan saja, keamanan dan kenyamanan tetap harus diutamakan, bukan?
Pengunjung dapat menikmati hammock yang disewakan |
Oh iya, hammock yang berada di Wisata Hutan Pinus Cikole ini, tidak gratis. Ada biaya penyewaannya, yaitu sebesar Rp. 10.000,-. Sayangnya, tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu tentang penyewaan hammock tersebut.
Waktu pertama kali datang ke tempat ini, keluarga saya pun tidak menyangka jika hammock itu disewakan. Lagi asyik-asyiknya berbaring di atas jaring, datang petugas yang meminta uang sewa. Baru sadar, deh, kalau ternyata itu disewakan ..hihihi...
Gazebonya cukup nyaman untuk digunakan bercengkerama dengan keluarga |
Tujuan wisata yang berada di lereng Gunung Tangkuban Parahu ini, juga menyediakan beberapa gazebo untuk tempat berteduh. Pembuatan gazebo ini memanfaatkan batang pohon pinus yang banyak terdapat di lereng gunung. Beratapkan sirap dan bambu-bambu yang dijadikan tempat duduk.
Di sekitarnya, terdapat bangku-bangku dan dipan dengan bentuk agak lebar, yang terbuat dari bambu. Cukup banyak sarana untuk bersantai yang dapat dinikmati. Saya juga melihat di beberapa tempat, terdapat gundukan-gundukan tanah yang dipersiapkan untuk dijadikan taman. Terlihat berbagai macam bibit bunga yang sedang disemai.
Lembah yang berbatasan dengan hutan pinus |
Pohon-pohon pinus di tempat ini, tumbuh di sepanjang lembah yang cukup dalam. Ketika saya mencoba untuk melihat ke arah bawah, saya tidak dapat melihat dasar lembahnya. Saya coba memperkirakan, jika lembah ini cukup dalam. Karena yang terlihat, justru pucuk pohon yang teratas.
Menurut ibu penjual makanan dan minuman yang ada di sana, rencananya tahun depan di atas lembah tersebut akan dibangun arena flying fox dan kereta gantung. Wah, sepertinya seru tuh, melayang menggunakan tali menyusuri lembah.
Hmmm ..., apabila wahana tersebut telah tersedia, saya kira tempat ini akan bertambah ramai.
Hmmm ..., apabila wahana tersebut telah tersedia, saya kira tempat ini akan bertambah ramai.
Jika sudah bertambah ramai, saya kira akan mempengaruhi harga yang berlaku di sana. Barangkali harga tiket masuk dan penyewaan hammock akan bertambah besar. Selalu saja hukum ekonomi berbicara, harga akan saling mempengaruhi.
Menikmati hammock |
Alhamdulillah anak-anak terlihat begitu menikmati ketika berwisata ke alam. Melepas stres, penat dan kebosanan setelah setiap hari melakukan rutinitas, dengan mengunjungi tempat ini, serta tidak perlu merogoh kantong terlalu dalam. Wisata yang murah meriah, loh!
Wisata Hutan Pinus Cikole ini, jika dari arah Bandung, terletak tidak jauh dari pasar Lembang. Dari tempat rekreasi De' Ranch dan Floating Market, tempat ini berada sebelum puncak Tangkuban Perahu. Barangkali sudah pernah ada yang berlibur ke Ciater? Nah, tempat ini berada sebelum Ciater Spa dan Resort.
Berikut ini tempat wisata yang berada di sekitar Hutan Pinus Cikole :
~ Wisata de' Ranch Lembang
~ Miniatur Kereta Api di Floating Market
~ Wisata di Ciater Highland Resort
~ Miniatur Kereta Api di Floating Market
~ Wisata di Ciater Highland Resort
Sejak tadi saya mengulas tentang sarana yang ada di tempat wisata ini , ya he he he.. Lalu bagaimana dengan makanan dan minuman yang ada di sana?
Sebanding dengan tiket masuknya, makanan dan minuman yang disediakan di tempat bersantai ini relatif murah. Minuman hangat yang bisa dinikmati di udara yang cukup dingin, rata-rata seharga Rp. 5.000,- Makanan yang ada pun tidak mahal. Contohnya sosis bakar dengan harga Rp. 12.000,- saja.
Oh, ya, sekedar mengingatkan. Pengunjung yang hendak berlibur di Wisata Hutan Pinus yang banyak ditumbuhi deretan pohon pinus ini, perlu berhati-hati dengan bulu-bulu halus yang ada di batang pohon. Bulu berwarna orange tersebut, akan membuat kulit gatal. Jadi, lebih baik tidak menyentuhnya.
Bagian berwarna orange di batang pohon pinus, bisa menyebabkan gatal-gatal |
Eh, satu lagi, saya ingin cerita juga tentang sarana parkirnya. Kalau menurut saya, masih kurang luas. Lahan parkir di dalamnya hanya dapat menampung kurang lebih 10 mobil saja. Jadi, beberapa mobil terpaksa parkir di pinggir jalan. Sedangkan untuk parkir motor, tempatnya luas dan sudah cukup memadai.
Bagaimana, ada yang tertarik ingin berlibur ke sana? Selagi masih belum begitu ramai dan harganya terjangkau, boleh di coba main ke Cikole. Untuk melepas penat dari kesibukan sehari-hari, tidak perlu mahal, bukan?
44 Comments
Sudah dalam list sebenarnya si Cikole ini mbak, tapi mungkin belum rejeki. Baca reviewnya jadi tambah kepingin kesana :)
ReplyDeleteMari mampir ke sana Mbak Riri :)
DeleteWaaa mauuu... mauuu. Tapi jauh ya mba lembang. Sekali waktu ke lembang banyak peer destinasi ini. Tiketnya juga terjangkau sekali ya.
ReplyDeleteDeket Mbak...lewat tol aja..he he he
DeleteDi Aceh ada juga hutan pinus tepatnya di tahura cut meurah intan, tapi penataannya ga sebagus hutan ini
ReplyDeleteWaah, di Aceh ada juga ya Kak Liza?
DeleteDi sini aja sih. Di Gunung Kawi. Tapi tidak dijadikan tempat wisata. :(
ReplyDeleteKawasan ini, juga baru dijadikan tempat wisata. Sebelumnya seperti hutan biasanya.
DeletePengen ke sana. Bagus buat fiti-foto. :D
ReplyDeleteIyaaa...bagus untuk foto-foto Mbak :)
DeleteKalau menulis di pondokan itu pasti asyik
ReplyDeleteBisa menginspirasi ya...
Deleterebutan naik hammock ya hihi..seruu.kalau aku naik hammock bisa hancur minah itu hammock..hikss..belum pernah ke hutan pinus cikole ini, cobain kesana ah kalo ke bandung, murah meriah
ReplyDeleteHihihi...kayaknya gak akan hancur, deh! Lumayan kuat talinya.
DeleteYa Allah, kasihan banget ya jatuh Karena talinya terlepas. Aku juga pingin ke Cikole
ReplyDeleteYa Mbak, orangnya kesakitan sambil megang kepalanya :(
DeleteBagus banget. Pemandangannya kayak di gedong songo Mbak :)
ReplyDeleteOh kayak di Gedong Songo, ya Mbak? Saya belum pernah ke sana. Lain kali diagedakan deh.
DeleteTapi di hutan gtu banyak nyamuknya ga mba.kan biasanya hutan identik banyak nyamuknya ;(
ReplyDeleteKemarin waktu ke sana, saya gak merasakan kehadiran nyamuk, Mbak. Apa saya gak nyadar ya..hihihi
DeleteBiaya masuknya murah ya, mba. Aku belum pernah masuk ke sana, cuma nglewati aja. Hehe.
ReplyDeleteLain kali mampir Mbak Ila, sekedar menghirup udaranya yang segar.
DeleteHutan pinus cikole itu yang satu tempat dengan Grafika cikole bukan mba ?
ReplyDeleteBukan Mbak. Hutan Pinus dengan Grafika bersebrangan. Kalau dari arah Bandung, Hutan Pinus ada di sebelah kanan setelah Grafika Cikole
DeleteAaaaa lembang salah satu tempat wisata yg pengen banget dikunjungin , hutan pinus cikole ini sebelumnya sdh pernah liat di fb mba . Bagus ya mba? Jd penge ke sanaa
ReplyDeleteLumayan bagus, Mbak. Kalau yang suka alam, pasti menikmati suasananya
Deleteaku udah ke sini, ini juga klo gk salah dulu dipake buat film pertualangan sherina...
ReplyDeleteDipake pembuatan film? Gak heran sih, soalnya tempatnya bagus, ya...
Deletedulu di daerahku juga ada hutan pinus.... tapi skrg malah ditebangi... berubah jadi ladang warga..
ReplyDeleteWaduuh sayang sekali ya, Mbak :(
DeleteTempatnya kayaknya masih alami. Enak mata memandang.
ReplyDeleteBetul Mas, keliatan masih alami
DeleteAdeem banget liatnya.
ReplyDeleteBelum pernah ke sini saya, Mbak.
Tapi pemandangan serupa pas saya ke Grafika Cikole. Hhehee...
Da edaerah ya, pasti mirip- mirip :)
Enak banget suasananya :*
Iya, karena berada dalam satu kawasan, jadi memang mirip dengan Grafika :)
Deletehutan pinus aku paling suka hutan pinus entah menagpa pohon pinus itu serasa bisa bicara dengan aku lewat tarian daunnya
ReplyDeleteSuasananya gimanaaa, gitu ya... :)
DeleteAduuh, aku sukaaa sekai suasana hutan pinus. Pernah ke hutan pinus yg di bogor dan Sulawesi Selatan. Adeeemmn hawanya
ReplyDeleteYa Mbak Noe...adeeem :)
Deletebeberapa kali ngelewatin cikole tapi belum pernah mampir, dilihat dari luar saja sudah keliatan rimbunan pohonnya
ReplyDeleteSesekali coba mampir Mbak :)
Deletetiket masuknya murah juga ya... apakah kebersihan terjaga selalu? Yg warna oranye itu, apa gak sengaja kesentuh ya sampai tau bisa bikin gatal? *syerem*
ReplyDeleteSaya lihat, lumayan bersih Mbak. Di sana disediakan beberapa tempat sampah. Kebetulan ada ibu-ibu yang megang itu Mbak, sama petugasnya diperingatkan, katanya nanti pasti kerasa gatel...
Deletelumayan murah tiket masuknya ya mbak. Pemandangannya juga indah. Makasih sharingnya, semoga suatu hari nanti bisa berkunjung kesana. ;)
ReplyDeleteSenang deh ngajak anak liburan ke alam seperti ini tapi kok ya hammock disewakan? curiga pungli deh
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf, untuk menghindari SPAM, komentarnya dimoderasi dulu, yaa ^~^